Staycation di fave hotel Malang, Lagi

Assalammualaikum, Pembaca Budiman. Alhamdulillah dapat kesempatan untuk kembali staycation di hotel yang pernah aku kunjungi di tahun 2021 lalu, fave hotel Tlogomas, Malang. Ada yang berbeda dari staycation kali ini. Jika sebelumnya staycation di era pandem banyak naninunenonya. Semisal harus jaga jarak, jumlah pax di lift harus sesuai ketentuan new normal,  hand sanitizer harus on, masker dan face shield sebagai pelindung wajah. Rasanya dipostingan sebelumnyakamu bisa baca lebih lengkap, supaya aku tidak mengulang lagi ya. Hehe. Hal berbeda yang aku rasakan di staycation kali ini. Yakni, segalanya lebih mudah dan no ribet. Jadi mari baca artikel ini dulu.

Baca Juga : Staycation di hotel Ibis Styles Malang

Sebenarnya Mas Bojo mendapatkan jatah 2 malam di fave hotel. Namun di malam pertama, dia gunakan bersama teman kantor, yang juga sedang melakukan perjalanan dinas di Malang. Baru di malam kedua aku menyusul. Sedangkan temannya harus kembali ke Surabaya. Bagi Mas Bojo, tentunya ini bukan staycation seperti judul di tulisan ini. Melainkan bentuk fasilitas yang disediakan kantor, karena harus kerja extra di weekend dan berada di luar kota pula. Sedangkan bagiku, yang sehari-harinya di rumah. Ini adalah staycation yang bisa membuat mood jadi lebih baik, apalagi gratis, kan enak ya? Hehe.

Setelah memesan tiket perjalanan dengan kereta api dari Mojokerto ke Malang via Surabaya. FYI, untuk menuju Malang, aku harus oper kereta. Pertama Mojokerto-Surabaya dengan kereta Commuter Jenggala. Dilanjut dengan kereta Arjuna Express dari Surabaya - Malang. Setibanya di Malang dengan durasi waktu 3.5 jam, aku segera mencari ojek online untuk menuju fave hotel Tlogomas. 

Seperti biasa untuk check in harus menunjukkan tanda pengenal. Setelah itu baru pass card akan diberikan. FYI karena berada di Malang dan saat itu long week end, maka celakalah bagi yang ingin hidupnya tenang dan damai di kota ini. Malang dan Batu adalah kota yang menjadi sasaran bagi warga Surabaya dan Sidoarjo, untuk short escape dari rutinitas harian yang melelahkan. Tak jarang pula warga dari negara yang jaraknya ratusan miles dari Indonesia, datang ke Malang atau Batu untuk menikmati keindahan alamnya. Jadi saat week end Malang dan Batu akan penuh sesak dengan kendaraan lalu lalang. Belum lagi hunian yang dekat ataupun berjarak belasan kilo dari tempat keramaian, akan penuh sesak dengan pendatang. 

Beruntungnya, untuk kamar hotel di last minutes. kami bisa booked via hotel langsung, tentunya dengan room upgradeSetelah tiba di pelataran hotel, aku segera menuju lobby hotel, untuk meminta pass tambahan ke akses ke kamar suami menginap. Sembari menunggu prosesnya, disebelah kiri pintu masuk, aku melihat disediakannya welcome drink seperti kebanyakan hotel. Aku tak sempat untuk menikmatinya, karena aku ingin segera rebahan di hotel.


Tampilan kamar yang unik 

Oh ya, untuk room di awal memesan sudah berada untuk tipe deluxe, berbeda dengan room di postingan sebelumnya yakni, superior. Seperti yang ku katakan tadi, karena Malang lagi penuh-penuhnya, jadi tinggal room deluxe yang tersedia. Itu pun saat dicek di aplikasi booking hotel dengan tipe kamar yang sama, harganya cukup lumayan. Untungnya, aku mendapatkan harga lebih murah dengan dibantu kenalan.

Baca juga: Malam singkat di Whiz hotel Malang

Setelah mendapatkan akses kamar, aku segera menuju lift dan menekan lantai 5 tempat kamar berada. Pintu kamar terbuka,  akses kamar terselot di tempat guna lampu menyela. Dan well, luas kamar deluxe sama dengan standart superior itu yang kudapat dari websitena. Pembedanya hanya pada sofa yang diletakkan di salah satu sisi ranjang. Namanya juga upgrade-an dari standart superior ya. Untuk viewnya, kamar yang kutempati memiliki view standart, bukan city yang di definisikan jejeran pemandangan kota. melainkan lapangan basket dengan lantai paving. Entah itu penyebutannya view city apa bukan.


Terdapat karpet yang membuat suasana kamar jadi lebih fancy, untuk hiasan kamar, lebih cerah ala-ala capadocia gitu gambarnya. Nah untuk tipe kamar di fave ini terdapat smoking & no smoking room ya. Untuk aku sendiri, selalu memilih non smoking room.

Fasilitas kamar yang tidak jauh berbeda

Fasilitas kamar sepertinya sama dengan hotel pada umumnya. AC, ranjang on request, lemari terbuka dengan gantungan (hanger), kabel telepon, TV, meja & kursi belajar, kaca full body, teh & coffee maker, sandal hotel, safety box, toiletries yang terdiri dari 2 sikat gigi, shower cap dan kantong plastik.

Seperti postingan sebelumnya, selalu ada air putih dalam kemasan botol 1.8 liter I kamar, yang apabila diminum, para atmu harus membayar 10rb saat check out. Jika ingin yang tidak berbayar, para tamu bisa self service dengan mengambil air minum di dispenser yang disediakan di lorong kamar, menggunakan teko yang telah disediakan.


Cek kamar mandi yang masih menggunakan shower, alhamdulillah air hangatnya bekerja dengan baik. Sembari menunggu Mas Bojo pulang, aku memilih membersihkan diri terlebih dahulu karena setelahnya, kami janjian untuk mencari makan di sekitar hotel. Setelah mandi, karena judulnya staycation, jadi aku memilih berdiam di kamar sambil nonton tv. Kalau pengen pesen makanan via hotel juga bisa, kamu bisa pilih menu di  fave corner berupa lembaran kertas yang disediakan di kamar. 

Anyway, hotel ini sangat strategis, dekat dengan pusat pendidikan, seperti universtas Brawijaya, restoran cepat saji seperti Mie Gacoan, Ayam Surabaya tulang lunak, dan mini swalayan seperti Lawson, Mall dan masih banyak lagi yang bisa ditempuh dengan jalan kaki.



Keesokkan harinya, hal yang bikin excited adalah menuju restoran. Lime restoran yang ada di lantai 1. Dipostingan sebelumnya, semuanya masih serba terbatas. Untuk sarapan karena masih era pandemi, dan  mengurangi penggunaan alat makan bergantian, semua dibantu dengan staf. Baik itu untuk ambil menu utama, ataupun untuk dessertnya. Menu saat itu juga tidak banyak, mungkin karena customer yang check in sedikit. Jadi kan sungkan, untuk nambah makan lagi. Hehe.



Sedangkan staycation kali ini, para tamu dibebaskan untuk mengambil sendiri sesukanya. Menunya pun bervariasi dan membuat perut giat untuk mencoba banyak makanan. Sungguh perubahan saat ini bikin aku nyaman untuk berlama-lama di restoran.

Rasanya cukup untuk membahas fave hotel, Tlogomas, Malang ini. Pada intinya, untuk ukuran kamar antara standart superior dengan deluxe room sama, hanya bertambah sofa dan carpet. Menurutku  dengan ukuran segitu, justru membuat kamar jadi terlihat sempit, kecuali luas kamar ditambah sehingga furniture yang ada nampak usefull. Have a great day, Pembaca Budiman!

 

Komentar

  1. Kalau saya baru cobain hotel Fave Rungkut Sby dan Fave hotel Mex dekat Tunjungan :D
    Yang di Rungkut nggak cobain makanannya, karena waktu itu pas pandemi lagi berat-beratnya. Nggak asyik banget karena lorongnya kotor, penuh dengan piring kotor :D
    Kalau di hotel Fave Mex, makanannya kurang menarik, dan kurang aestetic hahaha.
    Soalnya bangunannya lama kali ya. Tapi sebenarnya kebanyakan disain hotel Fave ini simple dan menarik ya :)
    Lain kali ke Malang boleh nih cobain menginap di sini

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah iya kah mba, masih identik dengan warna fuchia ya mba jadi iconnya. Aku dulu ya pernah di fave mex building juga, tapi untuk room standart dan itu sumpek. kwkwkw bersih sih, tapi spacenya kek bikin sesek. Aku lupa lagi, sama sarapannya, keknya standart juga kwkwk karena waktu itu masih fresh sih nama fave hotel di surabaya.

      Hapus
  2. Malang memang destinasi wisata favorit, aku pun yang orang Bandung suka dengan Malang. Untung saja meski sedang ramai masih kebagian hotel ya :) Sama deh, aku pun kalau staycation ya pasti banyakan di kamar. Nonton film, berendam, tidur, hehehe, mager buat jalan keluar. Buat yang mau ke Malang hotel Fave ini bisa jadi pilihan ya, soalnya deket ke mana-mana. Bagus buat yang mageran soalnya dekat mini market, hihi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah iya kah, ternyata ke bandung cari yang dingin2 ke Malang ya Indi, hehehe.
      week end itu minta ampun deh kalo ke malang dan belum dpat hotel. Ada pun biasanya harus upgrade.
      Lah namanya juga staycation ya, jadi ya fokus untuk stay di hotel dan menikmati fasilitas kamar ya. kwkwk

      Hapus

Posting Komentar