Cerita Yang Harus Dipaksa Selesai Lebih Cepat

Kala itu aku masih sangat mencintaimu. Terus berpegang teguh pada janji-janji yang melibatkan aku dan kamuAku cukup setia sebagai pasangan dari seseorang yang kucinta. Kita saling menguatkan. Menabur cinta disetiap perjumpaan bahkan tak jarang saat berkiriman pesan. Apa aku terlalu dimabuk asmara hingga ketika ada celah, aku tak sedikit pun menyadarinya. Sesuatu mulai mengusik kita, bahkan aku sendiri masih masih dilanda pertanyaan kenapa harus kita yang terpisah.

Kau memilih berpisah disaat aku sibuk-sibuknya mencintai. Berulang kali kau mengatakan bahwa waktu yang mengubah semuanya. Meninabobokan rindu yang kupatri dengan namamu. Bukankah dikesepakatan kita ada kata selamanya?. Seketika itu ,apa kau perduli apa yang kurasa saat mendengar perkataan dari bibir yang pernah  mengecup mesrah keningku?. Aku ditimbun kecewa saat sedang giat-giatnya percaya 

Baca JugaPerseteruan Otak dan Hati Dalam Satu Tubuh

Baiklah, mungkin itu pilihanmu. Mungkin itu juga takdirku. Aku masih berharap ada cerita yang yang lebih panjang tentang kita. Meskipun hatiku kini tak kunjung pulih, sepulih hatimu melepasku dari benakmu. Tak menjadikanku tujuan pulang disetiap petualangan. Tak layak kau jadikan sandaran kala gelisah menyerang. Aku sudah tak mempermasalahkannya. Kau adalah pembelajaran hidupku. Tempat dimana ada hal manis yang telah aku nikmati dan hal pahit yang tak akan kusesali,meskipun kamu tak seistimewa dulu.

Saat ini, ketika aku menengok kearahmu, kau kuanggap sebagai seseorang yang membuat aku selalu bersyukur. Merelakan seseorang yang tak sepatutnya kuperjuangkan. Kini aku diberi kesempatan untuk menjemput seseorang yang akan mencintaiku lagi dengan segala ketulusan. Untukmu - aku tak akan menaruh dendam meskipun pernah kau campakkan. Tak pula menjadi orang dungu yang tak mau beranjak dari masa lalu. Aku hanya ingin berterima kasih. Cerita yang mulanya inginku jabarkan lebih panjang. Harus terhenti, lebih tepatnya dituntut untuk selesai lebih cepat. Lagi-lagi aku diminta untuk belajar, bahwa jatuh cinta terlalu dalam pada hati yang cepat menaruh bosan hanya menabung kekecewaan.

 

Komentar