Assalammualaikum pembaca budiman, happy new year. Selamat menyambut
tahun baru dengan suka cita. Semoga selalu dilimpahi kesabaran dan ketegaran
untuk setiap prolematikan yang akan terjadi di tahun ini. Tahun baru, target
baru, impian baru, kekuatan baru betul begitu ya..
Kenapa tidak mengharapkan kebahagiaan tiada putus?
Jadi gini, versiku
kebahagiaan itu bukan hanya diharapkan, tapi kalau bisa diciptakan. Bisa dari
hal kecil hingga yang kadang diluar ekspetasi kita sendiri. Karena kadang hidup
tak selalu sama seperti yang kita inginkan bukan? So, I wish always dilimpahi
kesabaran dan ketegaran dan bisa menciptakan kebahagian di tengah-tengah kedua
harapanku tadi. Duh bisa aja ngelesnya.. Hehe.
Aku penasaran apakah
tahun ini berjalan seperti hari-hari sebelumnya. Seperti 1 Januari 2022 yang
terlewat begitu saja, atau 31 Desember 2022 kemarin, yang di rayakan dengan
keluarga inti, sembari menikmati ubi madu panggang buatan sendiri yang
jadi rebutan penghuni rumah sini. Aku harap akan ada hal sangat aku
tunggu-tunggu menyapa di tahun ini. Menjalani 2022 dengan segala rasa yang
menyertai cukup menguras emosi ternyata. Belum lagi adanya penghakiman yang
terlontar dari orang lain yang tak tau apa-apa tapi giat menebar duri hingga
tertancap di dada. Ingin marah tapi rasanya percuma, justru aku akan mirip mereka, hanya banyak bicara dan judge kesana kemari tanpa tau musababnya. jangan ah..
Semoga aku berbeda.
Bagaimana dengan hari-hari di 2022?
Menjadi baik-baik
saja sepanjang tahun 2022 sulit ya ternyata? Ada rasa kecewa, ada pula putus
asa. Kelelahan, dongeng, drama tahun lalu silih berganti. Tak selalu sih,
karena ada moment bahagia yang juga datang dengan sendirinya ataupun
direncanakan bagaimana alurnya. Kembali lagi, hidup memang tak selalu seperti
yang kita inginkan, ada pembelajaran setiap tarikan nafasnya. Alhasil mantra
andalan menyemangati diri sendiri sering terucap berkali-kali. Yaa.. begitulah
menjalani 2022 semuanya epic " ternyata aku kuat juga yaa" begitu
bisikku pada diri sendiri.
baca juga: ibu rumah tangga juga sibuk berkarir
Kini 2023 sudah
terlaksananya, setidaknya 5/365 hari sudah berjalan dengan damai tanpa
menyebabkan perkara apa-apa. Alhamdulillah. Meskipun masih bergelut dengan
pandemi yang entah kapan akan berakhir secara resmi, semoga tidak ada
kehilangan lagi seperti kebanyakan tahun lalu dan tahun-tahun sebelumnya.
Kehilangan itu menyakitkan, apalagi kehilangan orang yang kita sayang dan
sering menoreh kenangan. Jangan ya..Awal tahun hingga akhir tahun nanti, semoga
kebahagiaan selalu berlimpah meskipun kesedihan sesekali menyapa.
Wacana di tahun baru dan sepanjang tahun 2023
Tahun baru, sejarah
baru, achieved baru. Ada banyak wacana dan rencana yang telah
aku susun dalam benak, yang setidaknya ingin aku wujudkan di tahun 2023 ini.
Salah satunya rencana naik cetak buku dengan judul dan konten yang aku
garap sendiri. Ternyata keinginan bertahun-tahun lalu belum padam juga meskipun
udah ditolak penerbit berkali-kali. Revisi pun juga tak terhitung jumlahnya.
Ingin menyerah dan terima takdir kalau tak bisa jadi penulis andalan tapi kok
aku gak terima. Aku masih berpikir jika aku mampu untuk menjadi salah satu
jejeran penulis yang kompeten dan naskahnya naik cetak serta
karyanya bisa di pajang di deretan buku best seller. Amiin.
Memutuskan untuk
berkutat dengan tulisan dan penerbit mayor, aku juga harus siap menerima
penolakan (lagi). Awal mula mengirim naskah tanpa babibu,
aku langsung ke penerbit mayor. Dan saat itu aku harus menunggu 3-6
bulan untuk mendapatkan jawabannya. Sayangnya naskahku ditolak. Sedih? Tentu,
tapi hal itu tak membuatku terpuruk karena ada beberapa penerbit mayor lainnya
yang mungkin akan menerima naskahku. Kedua hingga ke empat kalinya aku
mengalami penolakkan lagi dan lagi. Hal itu membuat nyaliku ciut dan memutuskan rehat sejenak. Namun rehat itu ternyata membuatku lalai. Hehe
Berkutan dengan kegagalan berkali-kali
Kenapa memilih mayor,
kenapa gak coba minor? Sejujurnya aku pernah mencoba mengirimkan naskah di
penerbit minor, mungkin sekedar melombakan hasil karya secara iseng, Alhamdulillah - nya 3 dari karyaku naik cetak. Lalu aku challenge diriku
sendiri untuk masuk ke dapur penerbit mayor. Nah di sini sedihnya. Aku menemukan jalan
buntu.
Kini di tahun 2023 yang manis ini, semanis senyum seseorang yang setiap hari aku tatap (halah), aku kembali menyiapkan mental melanjutkan mimpiku. Menyiapkan banyak hal termasuk dengan penolakkan nantinya. Kembali merevisi apa yang perlu aku revisi. Sebegitunya ya. Hehe. Yang jelas, aku masih ingin berusaha bisa di barisan depan, yang karyanya jadi legenda di dunia percetakkan.
smoga kita di tahun 2023 ini bisa tetap survive
BalasHapussemoga ya. yuk be positif yuk.. mari semangati diri sendiri yuk
HapusSemoga 2023 bisa terbit di publisher mayor ya Mbak ..
BalasHapusAmin amin amin.. semoga disegerakan ya..
HapusSemangat buat kita semua di 2023.sukses sellau ya,baik di dunia blog dan aktivitas kehidupan keseluruhan.aamiin
BalasHapusamiin mbaa, wish us luck di dalam semua aspek kehidupan yaa..
BalasHapusAamiiin, semoga nanti bisa menerbitkan buku di penerbit mayor ya mbaa. Aku percaya effort itu ga akan menipu hasil. Banyak penulis yang sudah terkenal juga butuh lama untuk bisa diterima oleh penerbit mayor dan meledak penjualannya.
BalasHapusthank you mbaa.. bener semuanya butuh effort kali aku kmren kurang semangat dan kurang telaten
Hapus