Cerita 2019 di Awal 2020

366 hari sudah terlewati dengan sangat hangat (rasanya) tapi juga keras (kenyataanya). Ada banyak kenangan yang terbentuk selama setahun. Penuh syukur dengan kondisi Senang, sedih bahkan pernah juga dilalui dengan putus asa. Kini saatnya menyambut 2020 dengan harapan baru. Iya harapan baru!. Meski di tahun lalu ada banyak kisah yang tak sempat aku ceritakan secara menyeluruh dalam blog ini . Apalagi kalau bukan karena sibuk (halah .. bukan tapi  karena gak tatak buat cerita). Mungkin di awal tahun 2020 ini, Tentang kejadian yang terjadi di waktu lampau akan aku sebutkan secara garis besar. Iya garis besar, karena kalau terjabarkan, aku takut kalian bosan. kan gak bagus mengungkit yang lalu-lalu (fiuh mantan kali ah). Jadi, semoga para pembaca budiman bisa paham.

2019, Banyak hal yang tak terduga yang terjadi di tahun ini, seperti; memulai, merencakan, menambah bahkan kehilangan.  tak melulu berduka, bahagia pun mampir dengan epic. Semuanya berjalan dengan hangat, bak roller coster: cepat, lambat, menegangkan menyenangkan, tapi juga menakutkan segalanya bergantian dirasakan tanpa kurang tanpa terlewat. Untungnya aku berusaha menikmati, karena itu suguhan semesta untuk cerita di setiap hari.

2019, aku mengawali tahun dengan menyusun rencana balasan lamaran, maklumlah setelah di khitbah di penghujung tahun 2018. Pihak laki-laki meminta untuk segera  menentukan tanggal pernikahan. Tak ingin lama-lama melamar yang tak segera mendapatkan tanggal pasti, begitu mungkin pikirnya. Diawal aku pun juga mempersiapkan mental. Mulai sibuk dengan banyak kegiatan yang berhubungan dengan pernikahan. Ya aku tentu bahagia, apalagi mendekati bulan-bulan pernikahan. Meskipun aku dan dia dibeberapa point  berbeda sudut pandang. cekcok tentu!, gak ada pasangan yang gak debat untuk menentukan a,b,c,d dalam pernikahan. Apalagi pernikahan sendiri.

2019, Kehilangan, setelah moment lebaran kabar duka muncul dari kerabat dekat.  Baik dari pihakku dan pihak si mas. Beberapa orang mengatakan jika kita punya rencana menikah, setidaknya dalam satu tahun tidak ada kabar duka. Nah itu yang juga sempat menjadi dilema. tapi akhirnya pernikahan tetap berlangsung. Karena jodoh, maut, rezeki itu sudah ada yang mengatur.

Semesta selalu memberikan kejutan yang tak terduga, pernah juga hampir putus asa lantaran beberapa rencana tak berjalan sesuai keinginan. Belum lagi ada hal-hal yang buat sakit kepala tapi akhirnya dapat dilalui dengan baik. Hal paling berkesan, di tahun 2019 menjadi seorang istri dan calon ibu (insya allah). Yang semula bangun ketika ibu udah teriak nyuruh bangun pagi, yang sebelumnya jarang banget bantu ibu masak di dapur. Pagi hari setelah kemarin siangnya Akad, langsung auto bangun pas subuh (masya allah, jadi bangga sama diri sendiri hehe). Eh.. enggak ya. emang gitu kan ya seharusnya

Lanjut, tinggal berdua dengan suami. Dua minggu setelah menikah dengan porsi seminggu tinggal dirumahku dan seminggu berikut tinggal dirumah keluarganya, hal itu ngebuat kita sesaat bergantung dengan mereka ya maklum juga kan newbie. Tapi setelah memutuskan serumah sendiri OMG!!! ternyata banyak hal yang harus dipersiapkan. Dari printilan sampai dengan benda-benda yang berat. Belum lagi, harus adaptasi tinggal berdua dari buka mata sampai tutup mata lagi. Prosesnya yang kadang di penuhi drama. Aku jamin 1000 persen, meskipun kalian yang bilang " aku kenal pasanganku dengan baik kok from top to toe" inget ya pembaca budiman, setelah nikah kalian akan menemukan banyak hal yang belum kalian pahami soal pasangan kalian. Jadi jangan cepet-cepet mengklaim kalau kalian paham pasangan sebelum nikah

 So, 2019 has gone by warm but hard!. And now time to prepare new hope to be true.

Komentar