Ada Kalanya

Ada saatnya seseorang benar-benar butuh seseorang lainnya yang paham dengan apa yang sedang ditimpanya. Seseorang yang mungkin tak memberikan banyak solusi tapi mau menemani dengan sepenuh hati. Mendengarkan cerita tanpa henti termasuk cerita sedih. Menyeka airmata ketika menangis dan menyediakan pundaknya untuk hapuskan letihnya

Ada saatnya seseorang butuh seseorang lainnya yang mau berjalan di sampingnya bahkan bersedia memapah saat dirinya jatuh. Sesorang yang rela dunianya berhenti sejenak, untuk berbagi waktu dengannya. Bersedia memberi tahu jika kadang semesta itu kejam, namun tak akan ada apa-apa selama dia tak sendirian karena ada orang lain yang akan penawar.

Berhalusinasi seperti itu rasanya cukup menghibur. Kadang, meskipun kita mengatakan jika kita butuh,  tak ada seseorang yang membantu. Ketika kita berteriak kesepian terkadang orang-orang berpura-pura tak mendengar, bahkan tak ada yang benar-benar datang sekedar untuk meramaikan. Mungkin karena setiap orang punya kesibukan. Punya impian yang tak mau dia tinggal karena waktu terus berjalan dan mereka tak ingin ketinggalan.

Jadi banyak orang yang memutuskan untuk bisa mengatasi segalanya sendirian. Bergelut dengan pikiran dan mencoba menyelesaikan apa yang sedang menekan di dalamnya. Duduk tertegun untuk menemukan hal yang mampu membuatnya lebih kuat. Mungkin juga berbicara pada dirinya sendiri di cermin jika segala hal yang terjadi mampu dia atasi sendiri. Ataupun harus merangkai beberapa kalimat supaya dirinya terhibur. Yang terpenting, di saat dia  gigih berjuang dan tak ingin menyerah dengan keadaan apapun akan dicobanya. Mencoba yang terbaik dan menetap meski segalanya sudah tampak sulit. Dia percaya semua ada nilainya, tak ada yang sia-sia meski saat itu berdarah-darah melewatinya.

Komentar