Hola... Holaa..
Pembaca budimana. Perdana ditahun ini si penulis amatir ngebuat artikel yang
fresh. Bener-bener artikel yang jauh dari kegalauan yang gemar banget di
kerjaain di waktu sibuk atau senggang. Hehehe gak deng, emang lagi
pengen aja nulis artikel, udah lama gak nulis juga kan ya.. kali kalian rindu
okoeh?. Semoga gak terlalu ya, biar Dilan aja yang rindu sama Milea kalian
jangan, ntar sakit (oposeh ini)
Oke tema pertama
adalah Relationship Goals. Agak sensi sih sama tema ini,
semakin kesini definisi dari relationship goals semakin
mengerucut pada hal-hal yang selalu terlihat mesrah, mewah dan sempurna based
on photo. Seolah relationship is all about fancy then post it on
your social media. Ditambah tag #relationshipgoals,
nah munculah komen-komenan baper (bawa perasaan) “ah, pasanganku gak kayak gitu
sih, mulai deh compare dan tag pasangannya dengen caption
-yank mau dong kayak gitu-”. Jadinya buat orang lain berharap hal serupa kan?.
Padahal relationship goals itu bisa dilihat dari sisi lainnya.
Dan banyak banget. Now i want to tell all of you about the true
relation goals me version :
Not
only on Social Media
Berkat ada media
sosial. Takaran bahagia selalu dilihat dari foto yang di share.
Sampai-sampai netijen jaman now!, upload belbagai foto mesrah di
suatu tempat dikelilingi dengan barang branded bersama
doski plus hold her hands tanpa flaws di
“rumah” mayanya. Dibubuhi tag #relationshipgoals segala. Alhasil segala
komen dan like sudah banjir di notifikasi. Inget ya pembaca budiman One
picture has many interpretation, right? Siapa tau ada udang di balik
rendang dengan munculnya photo tersebut. Butuh perhatian misalnya,
atau feel loneliness, we don’t know yet. Foto mesrah bukan takaran
satu-satunya untuk bisa dikatakan bahagia atau couple goals. Inget
ya pembaca sekalian, bukan satu-satunya. Ada loh yang mereka masih kompak,
mesrah, saling dukung satu sama lain tanpa umbar-umbar romansa mereka terutama
di media sosial. Mereka ingin menikmati waktu tersebut hanya berdua tanpa
membagikan apapun terutama di media sosial.
Sometimes debate but
its oke if still convinence and want to be together
Couple goals itu gak mungkin tanpa berantem atau adem ayem
melulu. Justru hal wajarnya adalah dua kepala dengan latar belakang,
pengalaman, pendidikan dan dibesarkan di lingkungan berbeda sedang ngobrol
tentang satu hal lalu terjadi beda pendapat. Then saling
adu agrumen kebenaran versi mereka. Tapi selama mereka menerima pendapat
masing-masing lalu cari jalan tengah kan ya termasuk relationship
goals. Menurutku, kualitas hubungan lebih nyata kalau di ukur
dengan cara kayak gitu, tau gimana cara pasangan mengatasi masalah dan
solusinya benar-benar worth it banget buat
keduanya. Terutama yang wajib dan harus di hindari adalah dikit-dikit
ngambek gampang ngomong putus atau yang gak lumrah -kita
berteman aja-”. Oke itu konyol. Kamu setuju gak wahai pembacaku?
Gak
umbar permasalahan di social media
Gak umbar-umbar aib
pasangan di media sosial adalah salah satu contoh the real relationship
goals. gak melulu lancar-lancar aja kan kalau lagi menjalanin hubungan.
Perkara sepele pun kadang bisa jadi masalah besar, tapi selama itu hanya di
ketahui oleh pasangan bakalan cepet selesai dan ketemu solusinnya.
Gak perlu saling sindir di dunia maya. Lalu cerca pasangan sendiri seolah-olah
dia itu rusaknya sudah tingkat advance. Justru kalau umbar aib
pasangan, terus ada orang lain yang tahu malah kalau yang gak suka
sama kita bukankah seneng ngelihat kita having a problem, “lihat
mereka paling bentar lagi putus” bener gak sih ?
Support each other
Bagian terpenting
untuk bisa sandang gelar relationship goals yaitu selalu
dukung aktivitas pasangan satu sama lain. Selama itu mengarah ke hal baik,
dukungan dari orang terdekat itu sangat diperlukan loh sebagai
motivasi. Gak bisa di pungkiri, semakin bertambahnya usia semakin banyak
kesibukan yang harus dilakukan baik di lingkungan pekerjaan atau kegiatan
sosial lainnya. Tentunya hal tersebut berdampak pada quality time berdua. Tapi
selama satu sama lain saling pengertian dan memahami kesibukan masing-masing,
iitu bukan masalah.
Be your self
Buat tampil cantik
itu perlu. Siapa sih yang gak pengen tampik cantik setidaknya untuk diri
sendiri. Tapi ada kalanya pasanganmu itu pengen kamu tampil apa adanya. No
make up it’s oke, with make up with pleasure. Dia bisa terima ya
seperti kamu yang sekarang ini. Tetap nyaman walau make up gak setebel tepung.
Kalau pun ada permintaan doski yang nyuruh kamu berubah versi dia yang
menurutnya baik, tetap perubahan yang dia minta itu ngebuat kamu nyaman
ngejalaninnya. That’s relationship goals! Hajar
You're freaky but
....
Kadang kekonyolanmu
itu menyebalkan bahkan orang lain mungkin gedek sama kelakuanmu itu. Tapi
ketika dia tidak mempermasalahkannya atau bahkan itu yang menurutnya daya
tarikmu yang gak doski temukan di orang lain. Dia akan terus
menerus falling in love with kamu , dan
nyaman-nyaman aja dengan freakingmu itu. Inget hanya kamu iya kamu.
Kamu istimewa.
Nah.. itulah beberapa relationship goals versi aku. Terlepas dari keganasan media sosial yang always berbagai foto-foto ala candle light dinner atau fancy photos. Tentu masih banyak lagi versi-versi lainnya yang menurut kalian juga bagian dari relationship goals. Aku open banget kalau kalian mau share disini sama aku.
Oooooo
BalasHapus