Sepertinya Karena Sudah Menjadi Kita

Sebagai orang yang kau pilih untuk menjadi akhir perjalananmu, menjadi orang yang selalu kau cari ketika aku tak ada kabar, pun selalu kau perdulikan dalam segala hal. Belum lagi selalu kau cintai dari hal kecil begini. Aku merasa beruntung. Tuhan sudah sangat baik dengan memberikanku orang yang mencintaiku sepertimu.

 Meskipun bukan sepertimu orang yang aku inginkan. Ternyata Tuhan lebih tahu apa yang aku butuhkan, yaitu orang sepertimu. Seseorang yang sangat mengkhawatirkan diriku lebih dari diriku sendiri. Seseorang yang akan selalu menunggu kabarku di sepanjang waktu. Seseorang yang tiba-tiba cemburu hanya karena aku terlalu sering berkirim pesan dengan temanku melebihi yang aku lakukan padamu.

 Aku sebal, kadang yang aku lakukan kini serba terbatas. Sebelumnya aku bisa melakukan ini itu semauku. Tak perlu izin lebih dari ayah dan ibu. Kini bersamamu, bertambah pula kewajibanku untuk mengatakan aku kemana, dimana dan bersama siapa. Segalanya menjadi terbatas saat aku ingin bersenang-senang. Sekedar camping ditengah padang ilalang ataupun  menikmati angin pantai bersama teman-temanku saja, mengatakan iya padaku kau sangat susah. Selalu ada syarat yang harus aku penuhi.

 Belum lagi, saat aku harus bertemu dengan teman lawan jenisku bahkan untuk hal yang sangat  perlu. Izinmu sungguh harus aku dapatkan dulu. Meski begitu, aku tetap beruntung dengan kau memberikan batasan. Aku jadi terjauh dari hal yang akan merusakku dikemudian. Sepertinya, karena aku dan kamu sudah menjadi kita, apa-apa yang terjadi dikehidupan kita sudah harus diskusikan berdua.

 Kau pernah jujur tentang suatu hal meskipun itu menyakitkan, namun aku mampu memaafkan. Dengan kau berkata jujur, kau mengungkapkan bagaimana resahmu saat aku tak disisimu. Kau memberikan pelukan hangat dan mendengarkan omelanku disepanjang waktu atas batasan yang kau terapkan sebagai gantinya. Kau menyadari jika rasamu padaku terlalu jauh namun tak bisa berbuat apa-apa karena takut kehilanganku, begitu katamu. Kau memang orangnya ternyata. 

Terima kasih  telah datang dan memberikanku keyakinan disertai banyak pembuktian

Terima kasih telah bertahan dan tidak pergi kelain hati

Terima kasih telah memberiku lebih dari cukup

Terima kasih telah memberikan tenang dengan caramu yang diluar dugaan

 Dan terima kasih telah mencintaiku sepenuh hati

 

Komentar

Posting Komentar