Kita Adalah Sepasang Yang Ingin Tinggal


– Puisi kolaborasi dengan si Bapak –

DIA -
Siapapun yang sudah begitu kokoh berdiri, pasti pernah merasakan jatuh
Siapapun yang sudah mampu tertawa lepas, pasti pernah merasakan tangis yang teramat puas
Siapapun yang sudah bahagia, pasti pernah merasakan beratnya kecewa
Kelak, Kita akan pulang pada dekapan seseorang yang padanya membuat diri merasa disayang
Yang padanya, selalu memberi tenang meski tak berucap apapun
Yang padanya, kita mengerti apa itu memberi tanpa berharap kembali
Yang padanya, kita ingin menatap sebelum memejam
Yang padanya, kita selalu ingin mendengar sebelum tuli
Yang padanya pula kita bercita-cita untuk bersama mati
Semoga akulah titik hentimu.

Dia kutip dari "Febri Ramadhan"

 ***
Aku berterima kasih, bertemu denganmu tanpa sadar aku telah memulai hal baru dalam hidupku.
Berkatmu luka yang bertubi-tubi menghampiri tiba-tiba mati.
Aku patah hati saat itu, tapi berkat sabarmu, aku jadi lebih tangguh 
dan mencintai diriku sendiri, serta mampu menyediakan ruang untukmu bertenduh.
Menghadiahi hati yang sebelumnya sepi menjadi hangat kembali. 
Lukaku memang membekas, hanya saja aku sudah rela jika lukaku kemarin adalah cara Tuhan untuk temukan aku dengan sesosokmu hari ini.
Maaf, sebelumnya aku sempat ragu, mungkin jatuh cinta padamu butuh waktu melebihi yang aku rasakan dulu.
Padamu, harapanku akan tumbuh. Tetaplah bersamaku, jangan pernah jemu apalagi bosan. 
Semogamu adalah semogaku
Impianmu juga impianku yang ingin kita lambungkan tinggi
Membersamaiku hingga kita tinggal nama nanti  

Komentar