Semu Yang Digantikan Oleh Kamu

Kau tiba-tiba datang dari perkenalan yang tak kuharapkan. Bermula dari keisengan akibat luka hati yang fatal. Gagal memiliki seseorang padahal hanya tinggal hitungan jengkal. Aku akan menjadi seseorang yang paling cantik untuk waktu 24 jam saat itu. Ya! menjadi mempelai wanita. Namun, Aku kehilangan dirinya, seseorang yang kuyakini mampu membuatku bahagia. Gelisahku menggunung dan akhirnya sebuah situs maya mampu membuatku tenggelam di dalamnya. Hingga munculah kamu. 

 Seseorang yang kini bersanding denganku. Kita mulai bertukar kabar walaupun pada awalnya aku lakukan setengah hati. Pertemuan denganmu pun masih terselip ragu, bahkan ingin segera aku mengakhiri sebelum semuanya terlalu jauh karena hatiku yang teramat membatu dan masih berdiri di satu pintu.

Kita mulai beriringan. Namun, aku terlalu sering mengabaikan hal yang justru itu kau khawatirkan. Aku menutup mata bahwa sebenarnya ada kesabaran yang sedang kau tunjukkan. Ada cinta yang sedang kau tabur dan siap ku tuai kapanpun aku mau. Kekecewaanmu yang kau genggam rapat-rapat. Pilumu yang tak pernah kau ucap, sebenarnya aku menyadari itu tetapi aku pura-pura buta. Kau masih  dipendiriannmu. Menerima apa adanya aku. Selalu saja mengatakan bahwa kau mencintaiku, tak mempermasalahkan bagaimana aku dulu.

Mungkin aku masih terlalu mencintainya. Hingga aku berdoa pada Tuhan, setidaknya kutemukan sama persis dengan dia yang masih utuh di hatiku. Tetapi, yang kudapat dirimu yang berbeda jauh dari dirinya yang dulu. Aku sempat putus asa manakala hatiku masih tak ingin beranjak pergi dari patah hati. Seharusnya kau marah. Namun lagi-lagi kau tunjukkan kebesaran hati.

Kau dengan tenang mengatakan bahwa dirimu mengerti situasiku. Kau yakinkan aku bahwa drama hati yang kujalani saat ini, pasti akan berakhir indah tak seperti sebelumnya. Kau mengajarkan bahwa bahagia itu diciptakan berdua, bergantung antara satu dengan lainnya. Hingga akhirnya aku luluh dengan tulusnya cinta yang kau sajikan dalam bejana penuh dengan bahagia.

Kau tak ingin membuat deretan janji yang nantinya tak sanggup untuk tepati. Kau selalu  menguatkan hatiku mencoba memupuk sebuah rindu, bahwa saat ini ada dirimu yang mencintaiku. Kini kesabaranmu berbuah manis. Hadirmu perlahan mempu menyadarkanku. Aku mendapatkan yang lebih baik dari dirinya yang kumiliki dulu. Kau mengembalikan fitrahku bahwa wanita itu mulia. Patut dicintai oleh lelaki yang mampu membuatnya berpikir dewasa. menjadi wanita yang berarti untuk seseorang yang ditakdirkan untukku. Dan itu kamu!.

Komentar