Plesir Gumuk Pasir Di Pantai Dlodo Tulungagung

Plesir oh plesir begitu singkat tapi melekat padat. Oke lets’ talk about my latest vacation “the trip challege at Dlodo Beach-  Tulungagung”. Here we go!!!

Kalau biasanya saya dan teman-teman trip berburu obyek wisata alam di Malang Selatan dan sekitarnya. Kali ini kami beralih arah ke Tulungagung. Banyak obyek wisata menarik di sana, khususnya pantai. Dari berbagai pantai yang ada di tulungagung, kami memilih pantai Dlodo yang terletak di kecamatan Pucang laban sebagai destinasi sekaligus camping satu malam. Salah satu alasan kenapa kami memilih pantai tersebut adalah,akses masuk dapat dijangkau dengan mobil dan tak memerlukan jalan kaki terlalu jauh. 

Ditambah lagi, trip kali ini bertema “Trip challage". Dimana saya dan teman-teman hanya akan berkunjung dan melakukan safari ke pantai, yang belum pernah dikunjungi baik itu sendiri ataupun berkelompok. Jadi benar-benar pure pantai yang asing buat saya dan teman-teman lainnyaKarena trips sebelum-sebelumnya selalu ada rekomendasi destinasi wisata dari teman-teman untuk berkunjung ke lokasi wisata tertentu dengan alasan obyek wisata tersebut pernah dikunjungi. Berbeda dengan plesir ini, Jadi prinsipnya bahagia dan susah dijalani bersama. Kalaupun tersesat ya tersesat sama-sama. Kalaupun gak puas sama obyek wisatanya ya kecewa dialami semuanya.

Setelah perbekalan selesai, perjalanan dimulai sekitar pukul 20.00 dari Surabaya. Perjalanan tentunya tak mudah karena hanya berpegangan pada google maps dan self confidence untuk menyusuri Tulungagung dan untuk mengetahui lokasi pantai. Pukul 02.00 dini hari saya dan teman-teman tiba di Pantai Dlodo. Sepanjang perjalanan mendekati pantai hanya gelap yang terlihat tak ada penerangan sama sekali, senter handphone dan lampu mobilah yang menjadi andalan. Mengingat area wisata yang sama sekali belum pernah kami kunjungi dan area pantai yang sama sekali tak ada penerangan. Saya dan teman-teman cukup berhati-hati melangkahkan kaki diarea tersebut. Ombak yang tertangkap telinga pun terdengar tak santai. Bahkan kami tak melihat batas antara daratan dengan posisi kami berdiri. Kami pilih aman dengan tidak berjalan di area buta penerangan, dan tak jauh-jauh dari mobil di parkirkan. Beberapa langkah dari tempat kami berada, teman saya menemukan area  datar dan tanah yang cukup padat. Menurutnya lahan tersebut cocok untuk dibangun tenda disana maka kami dirikan tenda.


Di pagi hari, kami semua dibuat takjub dengan pemandangan sekitar. Bukit yang subur dengan tanaman hijau yang menjulang indah. kebun kelapa sawit berjajar rapi dilengkapi dengan sapi warga berkeliaran disekitarnya. 

Gumukan pasir putih nan indah layaknya padang pasir. Serta beberapa spot foto yang nampak menarik.

Kami tak menyia-nyiakan waktu untuk tak mengabadikan setiap keindahan alam tersebut. Pun dengan kami yang mengabadikan kebersamaan. Tak jauh dari bibir pantai Dlodo, tepatnya ditengah-tengah pantai yang hanya dibatasi oleh dataran pasir putih terdapat sebuah sungai atau warga setempat menyebutnya muara. 

Aliran sungai yang juga dipadukan dengan air laut ketika pasang yang dikelilingi oleh rawa-rawa hijau, asri nan indah. Adanya muara tersebut juga menjadi alasan kami untuk memilih Dlodo sebagai destinasi. 

Mengulas mengenai pantai ini. Pantai Dlodo merupakan salah satu daftar pantai menawan di Tulungagung. Meskipun tak sefemes pantai-pantai yang ada disampingnya seperti pantai Sine dan Kedung Tumpang. Pantai Dlodo cukup membuat hati wisatawan sulit untuk move on. Banyak kenangan yang tak bisa begitu saja dilupakan disanamulai dari gumukan pasir, desiran angin pantai, Muara dengan air yang sangat jernih. Ombak pantai yang meninggi hingga 7 meter. Serta beberapa tempat yang instagram-able. Yang sangat terkenal dari Pantai Dlodo adalah Gumukan pasir atau layaknya padang pasir. Konon katanya. Gumukan tersebut bukanlah buatan manusia tetapi merupakan murni fenomena alam akibat angin yang bertiup disekitar pantai yang  membentuk gundukan pasir yang meninggi. Karena tak banyak pantai yang menawarkan hal serupa. Sehingga menjadi daya tarik tersendiri dari pantai eksotis ini.

Menurut saya, obyek wisata ini masih asri, jauh dari kata modern. Justru itu yang menjadi daya tarik untuk dikunjungi. Akses jalan. Menurut saya juga tidak sulit, hanya berpegangan dengan google Maps kami bisa tiba tanpa drama kesasar. Fasilitas yang ditawarkan pun terbilang lengkap seperti toilet ataupun penyedia asupan makanan seperti warung tradisional. Pantai ini dapat dikatakan pantai murah namun mewah. Meskipun sudah ramai peminat baik dari dalam ataupun luar pulau. Terlihat ketika hari mulai cerah, ternyata banyak pengunjung yang datang ke tempat ini. Konon, pantai ini hanya dikelola oleh penduduk sekitar sehingga biaya yang dikeluarkan untuk masuk kelokasi ini pun tak menguras kantong.

Komentar