
Harusnya aku tak berurusan dengan dirimu, lelaki yang sebenarnya berpunya namun banyak tingkah. Mengumbar janji mesra, Mengatakan akan berjuang demi cinta pada satu wanita. Tapi pada kenyataanya, beberapa kali aku tangkap mata dirimu sedang bersama dengan wanita berbeda wajah. Apa itu tandanya kau ingkar dengan apa yang kau katakan. Entahlah, aku hanya akan mengamati.
Seringkali aku peringatkan dirimu jangan mudah jatuh cinta hanya dengan sebuah percakapan singkat tanpa pernah bertatap. Kau pun setuju. Tapi tak lama setelah deklarasimu, kau mulai memperlambat daya ingat dan berdalih bahwa kedekatanmu dengan wanita hanya sebatas teman bicara. Sedangkan kau ketahuan terjebak kisah asmara dengan dia yang terlihat mempesona.
Pada akhirnya, wanita yang sering kau sanjung
dengan berbagai kelebihan itu membuatmu kepayahan. Dan seketika itu pula kau
tinggalkan dengan berbagai alasan. Padahal semua itu kembali lagi padamu,
kau yang terlalu kaku dan tak menerima kenyatan jika apa yang dikatakan adalah
benar. Mulai menerka-nerka kesalahannya dan kenapa dia berubah. Seolah dia
salah dan kau kecewa. Namun, tak berapa lama kau kembali lagi dengan
cerita baru, memindahkan hatimu pada hati baru begitupun seterusnya.
Aku memastikan tak larut dalam segala cerita
asmaramu. Cukup memposisikan diri sebagai teman yang baik. Mendengarkan,
sesekali memberi saran ketika kau butuh jawaban. Sejujurnya, apapun yang kau
sampaikan perihal kisah cintamu, tak pernah kupikirkan dalam-dalam. Sedikit
banyak aku mulai paham dengan kebiasaanmu mengartikan kedekatan. Kau lelaki
yang mudah jatuh cinta, lebih tepatnya mudah tergoda.
Apa benar jika cinta akan timbul seiring berjalanannya percakapan?. Entah disebabkan oleh apa, mungkin waktu itu pikiranmu sedang tak jernih. Tiba-tiba tak ada angin ataupun hujan kau mulai mengatakan rasa suka. Merangkai kata yang bertujuan supaya aku menjadi milikmu. Sayangnya, aku mulai mengerti bagaimana sosokmu. Aku sudah mengunci hatiku rapat-rapat dan tak membiakan kau masuk meskipun membawa segudang impian yang aku inginkan dari seorang pasangan. Aku hanya ingin hatiku dilindungi dari seseorang yang tak paham dengan kesungguhan.
Komentar
Posting Komentar