Sejauh Satu Dasawarsa



Siapa yang tidak pernah jatuh cinta untuk waktu yang lama?. Aku yakin semua orang pasti pernah. Bedanya, diungkapkan yang akhirnya memiliki, ataupun mengungkapkan namun tak  diterima oleh sang pujaan hati. Kemudian beralih pada hati yang baru yang mencintai dia secara menyeluruh. Atau bisa saja memilih memendam menunggu takdir Tuhan yang berjalan. Menemukan jalan agar kau dan dia pada akhirnya menjadi pasangan. 

Aku memilih menjadi golongan orang-orang yang memendam. Selama kamu selalu sampingku, tak luput dari pandanganku, aku bisa menahannya. Menahan rindu yang muncul dengan hebatnya karena kamu terlalu istimewa.Aku tak ingin tamak, berharap lebih dari hubungan yang sudah menjadikan dirimu nyaman saat kau berkata lebih baik kita berteman.

 Jatuh cinta seperti ini bisa saja menyiksa. Kadang kala aku pun merasakannya. Membiarkan dirimu dicintai yang lain. Mencuri-curi waktu untuk sekejap menatap, berharap kau membaca rindu yang hanya kusematkan meskipun sekelebat. Kau tak harus membalasnya, karena aku tau, rindu itu tak pernah memaksa. Hanya saja jika mulai curiga karena aku mulai berani menunjukkan bahwa kau orang yang kupilih untuk kucinta. Berpura-puralah karena aku takut kedepannya akan ada sesuatu yang membuat kita jauh. 

Aku sudah bahagia, pernah menjadi sandaranmu. Menjadi telinga untuk setiap ceritamu, pun menjadi tangan yang selalu siap memegangimu kalau kau jatuh. Teruntuk kamu yang aku cintai hingga sejauh satu dasawarsa. Tetap seperti itulah, aku sudah bahagia.

 

Komentar