Tersenyumlah Hati Yang Patah

Tersenyumlah hati yang patah,

Jika malam ini kau sedang dibuat jatuh oleh hati yang kau junjung tinggi, maka pastikan itu tak lama. Kau tau bagaimana caranya berdiri untuk tersenyum kembali, namun terkadang kau lupa karena hatimu terluka mengaguminya. Saat kau mengingat masa-masa bahagia, masa dimana janji antara kau dan dia tak akan saling menyiksa, janji dimana hanya ada cinta diantara keduanya. Itu tak lagi berlaku Ketika dia memutuskan untuk menjalani hari, dimana kau tak lagi ada dipikirannya. Hingga tiba masanya dia merasa bahwa pelepasan adalah satu-satunya cara untuk kembali bahagia. Kau akan menjadi penyimak lemahnya hubungan yang sudah tak lagi diingikan.

Tersenyumlah hati yang patah,

Mulailah untuk berpegang teguh pada satu hal yang mampu membuatmu tersenyum ceria. Tak lagi terbawa suasana duka yang tak kunjung reda. Ingatlah, tak ada satu hal pun yang abadi, pun dengan memilih seorang untuk kau cintai. Kau hanya pelakon seni yang bertingkah mengikuti naskah Sang Sutradara. Kadang ada waktu dimana kau bahagia begitu pula sebaliknya, ada waktu dimana kau harus mengikuti alur cerita untuk terluka. Sebab dirimu bukan batu yang keras. Melainkan seperti es yang mampu meleleh karena suhu yang panas. Lukamu yang tak mampu berkata-kata, maka airmatalah yang menjelaskan segalanya, seolah ia mengerti bahwa kau terpuruk dalam nestapa namun tetap berusaha untuk menyakini semua indah pada waktunya. 

Tersenyumlah hati yang patah,

Jika kini terasa berat untuk melupakan, mungkin saat ini kau dituntut untuk belajar memaafkan. Menjadi pribadi berhati langit yang begitu luas, sehingga bisa mengatur mendung yang datang tiba-tiba, memunculkan pelangi serta senja yang indah. Bukahkan lebih menyenangkan bila demikian?. kau menjadi pencipta bahagia tidak lagi menjemputnya. Kau sungguh luar bisa, mampu membuka mata dan mengabaikan kecewa yang terukir olehnya. Melepaskan ketidaknyamanan karena tak pandai pelihara luka. Tak terpaku pada satu pintu untuk bisa tertawa. dan membuang jauh kekhawatiran jika kau tak bahagia lepas darinya.  Dari sini, kian hari kau akan mengerti bagaimana membentuk hati sekuat mata angin, yang akan kau percaya  membimbingmu kearah yang baik. Sehingga kau tak lagi keliru mengambil langkah untuk jatuh pada hati yang kau yakini bahwa itu jodohmu.

Tersenyumah hati yang patah,

Kesendirian yang saat ini melekat padamu bukanlah sebuah bencana. Sebaliknya, itu adalah penjagaan yang sangat indah dari Sang Maha Segala. Menjaga fitrahmu sebagai jiwa yang akan bergelar istri sholeha. Menjadi sumber bahagia bagi jiwa yang bergelar suami gagah dan berwibawa. Untuk saat ini, bagi hati yang sedang patah, bersabarlah, lukamu tak akan tertanam selamanya. Dia akan pergi seiring hati yang akan berangsur pulih. Yakinlah... itu akan terjadi suatu hari nanti, Ketika Dia sang Sutradara berkata bahwa inilah saatnya.

Komentar