Jika Kau Bertanya Apakah Aku Rindu


Jika kau bertanya apakah aku rindu? Aku pastikan jawabannya iya, bahkan akan kukatakan lebih banyak dari banyaknya pertanyaanmu itu disetiap harinya. Rindu duduk bersama untuk sekedar beramah-tamah. Rindu untuk saling menatap meskipun menahan tawa karena biji cabe yang tertinggal di sela gigi. Rindu untuk berucap tetap bersama meskipun itu hanya kiasan kata, tapi bagiku cukup bermakna. Aku rindu denganmu yang pernah menghabiskan hari-hari yang kadang tak perduli jam pulang sekolah. Entah.. kenyamanan apa yang kudapat dari sebuah kerinduan ini. Padahal itu hal yang menyakitkan, merindu tapi tak bertemu. Saat ini aku benar-benar rindu. Semua tentangmu aku rindu sangat merindu.

Rindu ini tumbuh mekar dan harum, tanpa sengaja aku merawatnya dengan kenangan indah yang kubangun denganmu didalamnya. Kini ku panen hasilnya, Namun aku tak tau harus kuapakan hingga semuanya tumpah ruah tak punya tempat untuk menampung lagi. Bejanaku tak sanggup lagi menahan rindu yang kian hari membludak.

Maaf tak bisa berucap terima kasih kala itu, aku lupa padahal kau tak pernah sedetik pun melewatkan waktu untuk tak menemuiku. Tak memberikan perhatian padahal saat itu keberadaanku beberapa langkah darimu. Tak memberi nafas dari setiap genggamanmu. Aku, terlalu menuntut banyak hal, padahal aku sadar akulah yang menyebabkan kekacauan. Ketahuilah, aku menikmati waktu bersamamu namun aku lalai bahwa kau juga butuh aku untuk mengerti keadaanmu.
Aku yang sering kali mengabaikan rasa sakitmu, padahal sangat sulit bagimu untuk tak perduli denganku. Maafkan aku, karena janjiku, hatimu terluka yang teramat parah. Suatu waktu aku ingin menjadi bagian dari Hati yang ingin perduli, namun itu sulit. aku terlalu sering mengabaikan kewajibanku untuk menjaga hati yang sebenarnya adalah untuku. Kau yang saat ini termakan waktu untuk terbiasa tak bersamaku. Kau yang saat ini berjarak sekian mil dari pandanganku. Siapa aku untukmu, untukku kau adalah sama, tak berubah. 

Maaf, hanya itu yang bisa kuucapkan untuk tingkahku. Kini aku kehilangan hak atas dirimu, namun memaksa untuk ambil bagian dari rasa yang bernama rindu. AKu terjebak pada pintu yang aku sediri tak sanggup untuk membukanya, aku hanya berdiri dan tak bisa melangkah masuk untuk melewatinya. Kau, apa kau juga rindu aku ? . Dari aku yang selalu merindukanmu

 .  

Komentar