Jam berlalu berganti hari.
Hari berlalu berganti bulan dan
Bulan berlalu berganti tahun.
Selama itu pun, aku masih menjadikanmu pria
idamanku.
Aku pernah membayangkan , bagaimana kita duduk
berdua dan bercerita mengabiskan waktu senja
Aku tertawa, sekonyol itukah kita menghabiskan
waktu bersama.
Atau sekonyol itukan kita yang lama tak
bersua.
Entahlah aku selalu menikmatinya dan ku pikir kau
demikian .
Aku yang mencintaimu akan selalu menemukan ribuan
alasan bagaimana aku bisa memilihmu
Akan selalu menemukan jalan bagaimana aku tersesat
dan kembali lagi padamu.
Aku.... Yang berangan-angan menjadi masa depanmu,
engkau pasti tau itu.
Terima kasih untuk percaya yang melebihi apapun
yang kau punya.
Terima kasih untuk memaafkan kesalahan yang
berulang
Terima kasih untuk mengangkat daguku ketika ku
tertunduk malu dengan penyesalaknku
Aku .. Yang tak mungkin bisa diam, selalu
berceloteh bahwa rinduku padamu tak pernah hilang
Berlebihankah aku ?
Kurasa demikian, aku yang tak bisa menyembunyikan
bahagianku, dan aku tebak kau tau pasti itu
Karena aku yakinkan sekali lagi, aku mencintaimu
pria idamanku.
Namun, jika kelak kita harus terpisah,bisakah kita
menghabiskan satu hari bersama.
Lagi-lagi bercerita hal-hal yang kita lalui
bersama, bisakah kita tertawa tanpa adanya beban di jiwa.
Bisakah ikatan kuat yang pernah kau letakkan
sedikit kau longgarkan dan kau lepaskan.
Jika hal itu terjadi bisa apa kita yang hanya
manusia ..
Yang hanya menjadi pemilik peran dengan arahan
Sutradara pemilik Semesta..
Untukmu, yang ku yakin pembawa bahagia,
jika memang Sang Sutradara berkendak rasamu tak seharusnya kau bagi untukku..
Aku percaya kau akan bijak mengatasinya.
Komentar
Posting Komentar