Teruntuk Kamu, Aku Mencintaimu

Kamu pujaanku yang kini duduk manis di sampingku, berbagi tawa denganku.
kamu pujaanku yang saat ini menjadi tempatku bergelayut manja berbagi cerita
senyum manismu meneduhkan pandanganku, membingkai kisah romantis yang selama ini ku sembunyikan dalam diriku
Aku tak pernah tau arti dari semua ini, yang lalu kuakui sesuatu hal yang lebih senang ku sebut takdir, ketika Tuhan memutuskan untukku bertemu denganmu.
aku tak pernah tau, bahwa bahagia ini terus bersemanyam dalam batinku, jika sentuhan lembutmu merabah hatiku. aku tak pernah tau itu…
mungkin diriku terlalu berlebihan untuk mengungkapkan sebuah kebahagian yang kau hadiahkan untukku
mungkin memang aku hanya wanita biasa di antara deretan wanita yang berlalu lalang dihadapanmu, tapi percayalah.. putih kasih yang ku berikan padamu tanpa syarat
 aku mengungkapkan kalimat manis yang tak pernah ku umbar ke sembarangan orang.
teruntuk kamu, sebagai apapun kamu. tatapan kasihmu, raingkaian kata manis yang kamu torehkan padaku percayalah aku akan merindukan itu.

Teruntuk kamu…
butir air mata kujatuhkan saat kamu bercerita tentang duka yang menyelimuti harimu.
senyum bahagia ku kembangkan saat dirimu mulai menceritakan hal gila yang kau lakukan untuk menghibukku.
Kamu. percayalah, bahagiaku terbentuk sebagian karena adanya dirimu di dalamnya.
Kamu yang memang tak pernah memberikanku setangkai mawar merah seperti lelaki kebanyakan, kamu yang tak pernah memberikan kado hadiah di saat bertambahnya usiaku.
Aku tak mempermasalahkan itu..
 Asal kau tau, tak pernah sekalipun aku menuntutmu untuk berperilaku demikian..
Teruntuk kamu..
Pahamku dengan bagaimana sifatmu yang terkadang dingin, membuatku tetap setia dengan rasa yang kadang-kadang menyesakkan dada.
Teruntuk kamu..
Yang masih terlalu kaku untuk bersikap romantis dan berbasi-basi seperti pria kebanyakkan, aku tak mempermasalahkan itu
Teruntuk kamu…
 ku bisikkan kata-kata yang mungkin menurutmu itu menjadi hal biasa yang selalu ku lakukan ketika mengakhiri setiap percakapan malam denganmu..
bertabur malam dengan hujan yang tak ingin berhenti untuk jatuh kebumi, setiap tetesnya aku berani untuk mempertaruhkan hatiku, untuk setiap kilatan petir yang tak bisa ku pungkiri aku takut mendengarnya, namun kau tetap di sampingku, hanya diam dan menggenggam tanganku. melayangkan kecupan manis di keningku memberikanku kenyaman bahwa aku akan baik-baik saja dengan cuaca yang seperti itu.
Teruntuk kamu, sekarangku akui aku sedikit berlebihan mengartikan sebuah ungkapan cinta yang sedang mendera diriku.
Teruntuk kamu, aku ingin bertanya, bagaimana hati ini bisa luluh dengan pria sepertimu?
Teruntuk kamu, yang terkadang memberikan jawaban yang tak masuk akal, sehingga membuatku berpikir akulah orang yang terbodoh dan aku membenci itu.
Teruntuk kamu, yang telah mengisi relung hatiku dan menjadikanmu sebagai pilihan untuk masa depanku.
Teruntuk kamu, aku mencintaimu..

Komentar